Jumat, 20 November 2009

Hikmah si Sendal Jepit




Setelah selesai Sholat jum'at berjamaah dan bertasbih mengagungkan nama Allah, aku pun tergopoh-gopoh keluar dari mesjid untuk mengejar jatah makan siang di kantor, secara perut ini udah sangat lapar...

Setelah melewati dan melangkahi para jamaah yg masih khusyuk dengan do'anya, akupun keluar dari mesjid dengan wajah sumringah dan perut melilit... Begitu sampai di depan pintu keluar, aku melihat kearah tangga di mana tadinya aku meletakkan sendalku (sendal kantor sih).... Dan ternyata... Innalilahi wainailahi rojiun.....

Sendalku telah raib tiada berbekas... :(
Aku tetep sabar mencari naik turun tangga, namun hasilnya nihil... Rasa kesal tibul dengan sendirinya dari diriku... Namun aku kembali tersadar...

Dengan berat hati, aku melangkah dengan kaki ayam menuju tempat parkiran. Dan ternyata aku bukan sendirian, ada seorang bapak2 juga yg kehilangan sendalnya... Begitu sampai di tangga terbawah, aku kembali melihat bapak2 yg kehilangan sendalnya, namun dia tidak mau rugi. Dia mengambil sendal lain (walau hanya sendal jepit, tetap aja itu bukan haknya)...

Melihat hal itu, aku sedikit berbangga diri. Karena aku masih sadar mana yg hak dan yg bathil...
Wusss.... Wussss... Wusssss

Sampailah di kantor dengan berkaki ayam ria.. Aku termangu...

"Knapa ya kok sendalku yg di embat??? Padahal tu sendal jelek, dan sengaja ku pilih buat pergi ke mesjid....(maksudnya biar ga di gosop orang lain)"

Tertegun sesaat dan tetap terus berpikir....
Dan.... Astagfirullah hal Adzim...

Ternyata ini adalah buah dari kesalahan ku... Allah langsung menegurku...

Aku telah berprasangka buruk terlebih dahulu sebelum pergi ke mesjid... (Aku menukar sendalku yg bagus dengan sendal jepit itu karena aku takut sendalku hilang)

Seharusnya, sesuai dengan sunnah rosul, aku harus berpakaian dan berdandan yg bagus bila hendak berangkat ke rumah Allah, Bukannya memilih benda2 terburuk untuk di bawa ke sana..
Ironisnya aku telah melakukan itu... Dan tanpa sebab yg pasti(secara tidak langsung), aku telah menuduh Rumah Allah sebagai tempat yg bisa mengakbatkan kehilangan....

Ohhhh... Sungguh malu aku pada diriku... Aku sangat malu....

Namun syukurku tak kan pernah lupa ku haturkan kepada Allah,,, Karena IA telah mengingatkanku langsung pada saat aku lupa dan salah.... Thank Allah....

2 komentar:

  1. Semoga hal tersebut menjadi pelajaran bagi kamu dan orang2 yg membaca blog ini. Jangan suka berburuk sangka.

    BalasHapus
  2. sdah mnjadi hal yg lumrah kali ya.... kjadian ini...?????
    tpi bgus critaX,,,, smoga pertama N' trakhir...

    BalasHapus